THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 17 Maret 2009

CARDIOTOCOGRAPHY (CTG)

CARDIOTOCOGRAPHY adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.
Cara pengukuran CTG hampir sama dengan doppler hanya pada CTG yang ditempelkan 2 alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang satu untuk mendeteksi kontraksi, alat ini ditempelkan selama kurang lebih 10-15 menit
PENGERTIAN UMUM CARDIOTOCOGRAPHY (CTG)
Suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan gerakan janin atau kontraksi rahim.
Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil untuk pemantauan kondisi janin terutama dalam keadaan:
• Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit infeksi kronis, dll)
• Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Retriction)
• Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
• Polihidramnion (air ketuban berlebih)
Pemeriksaan CTG biasanya dilakukan pada kehamilan resiko tinggi, dan indikasinya terdiri dari :
1. IBU
a. Pre-eklampsia-eklampsia: merupakan penyakit kehamilan yang sistematik yang etiologinya yang hingga kini belum diketahui. Pre-eklampsia adalah kerusakan multisistem yang dihubungkan dengan hipertensi dan proteinuria, merupakan komplikasi yang umum terjadi dalam kehamilan. Sedangkan eklampsia, didefinisikan sebagai timbulnya satu atau lebih kejang yang berhubungan dengan sindrom pre-eklampsia; jarang terjadi namun merupakan komplikasi yang serius.
b. Ketuban pecah
c. Diabetes melitus
d. Kehamilan  40 minggu
e. Vitium cordis (gangguan jantung dalam kehamilan)
f. Asthma bronkhiale: suatu penyakit yang ditandai oleh adanya hiper reaktivitas saluran napas terutama trakhea dan bronkhus terhadap suatu rangsangan
g. Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
h. Infeksi TORCH: infeksi yang disebabkan oleh sejumlah virus Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) dalam wanita hamil. Namun, meski menyerang ibu hamil, dampak dari infeksi TORCH itu sendiri lebih banyak mengenai sang jabang bayi.
i. Bekas SC(Sectio caesarea)
j. Induksi atau akselerasi persalinan: Induksi Persalinan adalah suatu upaya stimulasi mulainya proses persalinan.(dari tidak ada tanda-tanda persalinan, distimulasi menjadi ada). Berbeda dengan AKSELERASI PERSALINAN yaitu suatu upaya untuk mempercepat proses persalinan (sudah ada tanda2 persalinan namun kemajuannya lambat sehingga diakselerasi).
k. Persalinan preterm: istilah yang digunakan untuk persalinan yang terjadi terlalu awal ( dalam ukuran waktu/usia hamil ).
l. Hipotensi (tekanan darah rendah): suatu istilah digunakan pada orang yang memiliki tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Ia adalah satu keadaan di mana tekanan darah terlalu rendah sehingga menberikan gejala-gejala yang disebabkan kekurangan pembekalan darah beroksigen dan nutrisi ke organ-organ. Kekurangan oksigen ke otak, jantung, ginjal, akan menyebabkan organ-organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan normal dan seterusnya mengakibatkan kerosakan organ dan kematian.
m. Perdarahan antepartum: perdarahan pada jalan lahir setelah kehamilan 20 minggu.
n. Ibu perokok
o. Ibu berusia lanjut
p. Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
2. JANIN
a. Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
b. Gerakan janin berkurang
c. Suspek lilitan tali pusat
d. Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin .
Aritmia diartikan sebagai denyut jantung yang terlalu lambat, terlalu cepat, tidak teratur, atau terlalu dini.
Aritmia cepat (lebih dari 100 kali per menit) disebut takikardi.
Aritmia lambat (kurang dari 60 kali per menit) disebut bradikardi.
Irama jantung yang tidak teratur disebut fibrilasi.
e. Hidrops fetalis (HF): suatu kelainan pada janin dimana terjadi penimbunan cairan pada minimal dua rongga tubuhnya dan terdapatnya antibody terhadap seldarah merah dalam tubuh ibu. Dikenal dua jenis penyebab hidrops fetalis, yaitu imunologi (IHF) dan non-imunologi (NHF),
f. Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.
g. Mekoneum (tinja pertama yang berwarna hijau kehitaman) dalam cairan
ketuban
h. Riwayat lahir mati
i. Kehamilan ganda
j. Dan lain-lain
SYARAT PEMERIKSAAN CTG:
1. Usia kehamilan 28 minggu.
2. Ada persetujuan tindak medik dari pasien (secara lisan).
3. Punktum maksimum denyut jantung janin (DJJ) diketahui.
4. Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer (pada KTG terkomputerisasi) sesuai buku petunjuk dari pabrik.

0 komentar: