THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 25 Oktober 2009

Pekerja Seks Komersial

1. Pengertian
Awalnya istilah Pekerja seks komersial sering disebut sebagai pelacur, wanita tuna susila, yang kemudian di perhalus dengan sebutan Pekerja Seks Komersial. Istilah lain yang juga mengacu kepada layanan seks komersial. Dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang dianggap tak berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, di Indonesia pelacur sebagai pelaku pelacuran sering disebut sebagai sundal atau sundel.
Psk adalah salah satu bentuk prilaku yang menyimpang dimasyarakat yaitu prilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Penyimpangan itu sendiri adalah perbuatan yang mengabaikan norma, dan penyimpangan ini terjadi jika seseorang tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat.
2. PandanganTerhadap PSK
Di kalangan masyarakat Indonesia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat.
Ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat, namun toh dibutuhkan (evil necessity). Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan nafsu seksual pihak yang membutuhkannya (biasanya kaum laki-laki); tanpa penyaluran itu, dikhawatirkan para pelanggannya justru akan menyerang dan memperkosa kaum perempuan baik-baik.
Meskipun bekerja sebagai PSK dianggap melanggar norma dan moralitas, namun sebagai individu mereka tidak dapat terlepas dari lingkungan sosialnya. Untuk itu diperlukan adanya proses penyesuaian diri. dalam interaksinya mereka berusaha menutupi pekerjaan sebagai PSK, terutama di lingkungan keluarga dan tempat tinggal, untuk menghindari keterasingan dari lingkungan tersebut.



3. Ciri khas PSK
Dari segi ciri khas PSK ini mempunyai beberapa tanda :
a. wanita atau gigolo,
b. cantik,ayu,rupawan,manis,atraktif menarik baik wajah maupun tubuhnya,
c. masih muda,
d. pakaiannya sangat menyolok,
e. menggunakan teknik seksual yang magnetis,
f.bersifat sangat mobil,
g. berasal dari strata ekonomi dan strata sosial rendah,
h. rata-rata memiliki intelek yang normal.
4 Motif atau Penyebab
Motif yang melatarbelakangi seseorang menjadi seorang PSK, di antaranya sebagai berikut :
a. Kecenderungan untuk menghindarkan diri dari kesulitan hidup dan mendapatkan kesenangan melalui “jalan pendek.”
b. Adanya nafsu seks yang abnormal
c. Tekanan ekonomi, seperti kemiskinan
d. Aspirasi kesenangan dunia/materi yang terlampau tinggi di kalangan wanita
e. Kompensasi terhadap perasaan-perasaan inferior
f. Rasa ingin tahu para remaja wanita terhadap masalah seks sehingga rela terjerumus dalam dunia pelacuran
g. Pemberontakan anak gadis terhadap orang tua mereka yang terlalu menekan/membatasi
h. Suka melakukan relasi seks jauh sebelum perkawinan
i. Bujuk rayu kaum lelaki dengan segala mimpi-mimpi manisnya, dll

5. Akibat dan Dampak
Salah satu akibat dari pelacuran adalah penularan virus HIV/AIDS.

Kini di Indonesia, penderita HIV/AIDS terus meningkat tiap tahunnya, sejak penyakit ini menyerang awal 1987. Sampai akhir 2003 penderita HIV/AIDS mencapai 3.614 orang, dengan 332 korban meninggal dunia.

Adapun penyebab perkembangan penyakit HIV/AIDS yang paling utama lebih disebabkan hubungan seks bebas (pelacuran), meluasnya pekerja seks bebas yang masih beroperasi di tempat pelacuran dengan lokasi berpindah-pindah tentu berakibat meluasnya penularan penyakit kelamin dan sulitnya pengawasan.


Tudingan prostitusi dianggap sebagai 80% faktor utama tentu beralasan karena pelaku seks bebas kini mengidap virus HIV/AIDS yang sangat mematikan dan belum ditemukan obatnya. HIV/AIDS timbul dan berkembang sangat cepat karena dunia pelacuran tetap saja berkembang. Di mana negara-negara yang sedang berkembang paling banyak menghadapi persoalan kasus pelacuran termasuk pelacuran anak dengan berbagai alasan penyebab.
Selain penularan IMS, HIV/AIDS akibat dari terjadinya pelacuran akan memunculkan beberapa kejadian seperti hal berikut :
a. Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit,
b. Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga,
c. Mendemoralisir atau memberikan pengaruh demoralisasi kepada lingkungan,
d. Berkorelasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika,
e. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama,
f. Adanya pengeksploitasian manusia satu oleh manusia yang lainnya,
g. Bisa menyebabkan adanya disfungsi seksual.
6. Ada beberapa peristiwa sosial penyebab timbulnya pelacuran, antara lain :
 Tidak adanya undang-undang yang melarang pelacuran, juga tidak ada larangan terhadap orang yang melakukan relasi seks di luar pernikahan
 Adanya dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnya di luar ikatan perkawinan
 Komersialisasi dari seks oleh beberapa pihak yang sengaja mengambil keuntungan
 Kebudayaan eksploitasi terhadap pihak perempuan
 Pembangunan dengan mengkonsentrasikan pada pihak laki-laki
 Perkembangan kota dan arus urbanisasi
 Bertemunya macam-macam kebudayaan asing dengan kebudayaan setempat.




7. Solusi

Dalam hal ini ada dua jenis besar yang dapat dilakukan yaitu dengan usaha preventif dan refresif/kuratif. Usaha preventif tentunya dimaksudkan untuk kegiatan mencegah terjadinya pelacuran. Usaha tersebut antara lain :
 Penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau pengaturan penyelenggaraan pelacuran
 Intensifikasi pemberian pendidikan keagamaan dan kerohanian untuk memperkuat keimanan terhadap nilai-nilai religius dan norma kesusilaan,
 Menciptakan bermacam-macam kesibukan dan kesempatan rekreasi bagi anak-anak puber dan adolesen untuk menyalurkan kelebihan energinya,
 Memperluas lapangan kerja bagi kaum wanita disesuaikan dengan kodrat dan bakatnya,
 Penyelenggaraan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan dalam kehidupan keluarga,
 Pembentukan badan atau team koordinasi dari semua usaha penanggulangan pelacuran, yang dilakukan oleh beberapa instansi,
 Penyitaan terhadap buku-buku atau majalah-majalah cabul forno, film Biru, dll
 Meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya.

Sedang usaha refresif/kuratif dimaksudkan untuk menekan (menghapuskan, menindas) dan usaha menyembuhkan para wanita dari ke-Tuna susilaannya. Di antara usaha tersebut adalah :

 Melalui lokalisaso yang sering ditafsirkan sebagai legalisasi orang melakukan control yang ketat,

 Melalui aktivitas rehabilitasi dan resosialisasi agar mereka bisa dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila,

 Penyempurnaan tempat-tempat penampungan bagi wanita tuna susila yang terkena razia disertai pembinaan sesuai minat dan bakat masing-masing,

 Pemberian suntikan dan pengobatan interval waktu yang tetap untuk menjamin kesehatan para prostitute dan lingkungannya,

 Menyediakan lapangan kerja baru bagi mereka yang bersedia meninggalkan dunia pelacuran,

 Mengadakan pendekatan kepada pihak keluarga pelacur agar mereka mau menerima kembali wanita-wanita tuna susila tersebut untuk mengawali babak baru kehidupan mereka,

 Mencarikan pasangan hidup yang permanent untuk membawa mereka ke jalan yang benar,

 Mengikutsertakan ex WTS dalam program Trasmigrasi pemerintah di tanah air untuk pemerataan penduduk dan membuka lapangan kerja baru.

8. Lokalisasi PSK di Kabupaten Subang

Di kabupaten Subang, banyak daerah prostitusi remaja tumbuh subur. Di Kecamatan Purwadadi, Ciasem, Patok Beusi, Pamanukan dan Kecamatan Pagaden, banyak ditemui rumah makan yang juga menyediakan perempuan-perempuan muda belia yang siap menemani tamu restoran. Bahkan, di kecamatan Purwadadi dan Pagaden, ada semacam prostitusi kekeluargaan yang dilakukan di rumah-rumah.

9. Persentasi yang Terkena Virus HIV/AIDS di Kab. Subang
Tahun : 2007
Sumber: KPA
Pekerjaan Persentasi
PSK 50 %
Wiraswasta 14.03 %
Pelajar 12.28 %
Ibu Rumah Tangga 8.7 %
Waria 5.26 %
PNS/TNI/POLRI 3.5 %
Narapidana 6.23 %

Tabel tersebut menjelaskan bahwa yang terkena virus HIV/AIDS di Kab. Subang kebanyakan dari para Pekerja seks Komersial.

Rabu, 17 Juni 2009

anemia

a. Pengertian
Anemia ialah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal).
Ukuran hemoglobin normal
- Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram
- Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram
Tingkat pada anemia
- Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan.
- Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang.
- Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Penyebab anemia umumnya adalah :
- Kurang gizi (malnutrisi)
- Kurang zat besi dalam diet.
- Malabsorpsi
- Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, dan lain-lain.
- Penyakit – penyakit kronik: TBC, Paru-paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.
B. Frekuensi
Frekuensi kehamilan cukup tinggi, yaitu 10 – 20%.
Frekuensi anemia dalam kehamilam di Indonesia.
Hoo Swie Tjiong (1962) : 18,5%.
Njo Tiong tiat dan Poerwo Soedarmo (1975): 16,1% pada Wulan I dan 49,9% pada triwulan II.
C. Pengaruh Anemia terhadap kehamilan persalinan dan nifas
1. Keguguran
2. Partus prematurus
3. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah.
4. Atonia uteri dan menyebabkan pendarahan
5. Syok
6. Afibrinogemia dan hipofrinogenemia.
7. Infeksi Intrapartum dan dalam nifas.
8. Bila terjadi anemia gravis (Hb dibawah 4 gr%) terjadi payah jantung, yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan, bahkan bisa fatal.
D. Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi
Bila terjadi anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah :
1. Kematian mudigah (Keguguran).
2. Kematian janin dalam kandungan.
3. Kematian janin waktu lahir (stillbirth),
4. Kematian perinatal tinggi,
5. Prematuritas.
6. Dapat terjadi cacat-bawaan.
7. Cadangan besi kurang.
E. Klasifikasi anemiaa dalam kehamilan
1. Anemia defisiensi besi (62,3%)
2. Anemia megaloblastik (29,0%)
3. Anemia hipoplastik (8,0%)
4. Anemia hemolitik (sel sickle) (0,7%)
1. Anemia defisiensi besi
Anemiaa jenis ini biasanya berbentuk ormositik dan hipokromik serta paling banyak dijumpainya. Penyebabnya telah dibicarakan diatas sebagai penyebab anemiaa umumnya.
Pengobatan :
Keperluan zat besi untuk wanita non-hamil, hamil, dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah :
FNB Amerika Serikat (1958) = 12 Mg – 15 mg – 15 mg.
LIPI Indonesia (1968)= 12 mg – 17 mg – 17 mg.
2. Anemia megaloblastik
Biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa. Penyebabnya adalah kekurangan asam folik, jarang sekali akibat karena kekurangan Vitamin B12. biasanya karena malnutrisi dan infeksi yang kronik.
Pengobatan :
Asam tolik 15 – 30 / hari.
Vitamin B12 3 x 1 tablet perhari.
 Sulfas ferosus 3 x 1 tablet per hari.
Pada kasus berat dan pengobatan oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
3. Anemia hipoplasti
Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan.
Darah tepi lengkap.
Pemeriksaan fungsi sternal.
Pemeriksaan retikulosif, dan lain-lain.
Terapi dengan obat-obatan dan memuaskan, mungkin pengobatan yang paling baik yaitu tranfusi darah, yang perlu sering diulang.
4. Anemia hemolitik
Disebabkan penghancuran / pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari perbuatannya ini dapat disebankan oleh :
a. Faktor intra korpuskuler: dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, tala semia, anemia sel sickle (sabit), hemoglobinopati C, D, G, H, I, dan paraksimal hokturnal hemoglobinuria.
b. Faktor ekstra korpuskuler: disebabkan malaria, sepsis, keracunan zat logam, dan dapat beserta obat-obatan, leukimia, penyakit hodgkin, dan lain-lain.
Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini memberi hasil. Maka darah berulang dapat membantu penderita ini.

SIFILIS

1. PENGERTIAN

Penyakit Sifilis merupakan salah satu jenis Penyakit Menular Seksual (PMS). Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, syaraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering dikenal sebagai lues, Raja Singa.
Secara Patologi Sifilis adalah suatu infeksi kronis dan spiroketanya menyebabkan Lesi di organ-organ dalam yang mencakup Perubahan Interstitial pada Paru (Pneumonia Alba Virchow), hati, (Sirosis Hipertropik), Limpa dan pankreas. Infeksi yang baru di dapat lebih mungkin menyebabkan Moorbiditas dan Moortilitas Janin. Infeksi Sifilis juga menyebabkan Osteokondritis di tulang-tulang panjang, yang paling jelas tampak secara Radiografis di Femur, Tibia dan Radios.

2. PENYEBAB

Sifilis disebabkan oleh suatu bakteri yang berbentuk spiral atau spirochete yang disebut Treponema pallidum. Dengan strategi hampir selalu menular ke korban baru melalui persetubuhan atau seks oral, makhluk kecil ini mencari jalan masuk melalui kulit, dan dari sana, ia menyebar dengan ganas. Beberapa jam setelah bakteri-bakteri ini masuk kedalam kulit, mereka yang berbentuk spiral ini biasanya berhasil masuk ke dalam aliran darah, dan dalam satu minggu mereka telah menyebar ke seluruh tubuh. Jika tidak diobati, infeksi tersebut biasanya berkembang melalui 3 tahap selama bertahun-tahun.







3. GEJALA SIFILIS

Gejala Sifilis mempunyai tiga fase aktif, yaitu: Primer, Sekunder dan Tersier (Fase Lanjut). Terdapat pula fase Laten, di antara Fase Sekunder dan Tersier.

 Sifilis Primer

Lasi primer dari Sifilis adalah Chancre, tukak berindurasi (keras) yang tidak nyeri, yang terbentuk pada tempat kontak, biasanya terdapat pada sulkus koronarius dari penis pada pria atau labia mayora pada wanita. Bibir dan Jari adalah tempat lain yang juga sering untuk lesi primer. Chancre dapat menyembuh secara spontan setelah 3 sampai 12 minggu. Sivilis Primer memiliki masa inkubasi 10-90 hari (rata-rata 3 minggu), tetapi biasanya kurang dari 6 minggu.

 Sifilis Sekunder

Sekitar 6 minggu sampai 6 bulan sesudah terpapar, maka penderita sifilis primer yang tidak di obati akan memperlihatkan manifestasi kulit sifilis sekunder. Tanda-tanda dini dari sifilis sekunder, dapat sudah dimulai sebelum chancer primer menyembuh dan seringkali berupa malaise, demam ringan, kaku kuduk, pilek dengan ingus cair, mata berair dan artalgi. Organ—organ yang terserang adalah kulit, tenggorokan dan mulut, genetalia, susunan saraf pusat, mata dan visera. Lesi-lesinya cukup bervariasi. Lesi dapat berbentuk papula dan makula berwarna kecoklatan dengan sisik halus yang secara klasik timbul di bagian telapak tangan dan kaki. Di daerah alat kelamin mungkin timbul kondiloma lata yang basah, pipih dan menyerupai kulit. Semua lesi sifilis sekunder menular. Lesi kulit ini sering disertai alopesia dan limfadenopati.

 Sifilis Laten

Kalau tidak diobati, lesi sifilis sekunder akan sembuh sendiri dalam waktu 4 sampai 12 minggu dan pasien akan masuk dalam stadium sifilis laten. Penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
 Sifilis Tersier (sifilis lanjut)

Sifilis Lanjut merupakan stadium yang mengakibatkan kerusakan pada penderita, tetapi tidak infeksius pada orang lain. Timbul 5 – 30 tahun setelah tahap sekunder. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.

 Sifilis Kongenital

Sifilis Kongenital adalah infeksi yang didapat oleh janin dalam kandungan. Treponema Pallidum dapat menembus plasenta dari ibun ke janin sesudah minggu ke delapan belas kehamilan. Infeksi pada Trimester kedua mengakibatkan sifilis kongential lanjut. Bayi yang baru lahir tidak dapat berkembang dengan baik, menderita molar mulberry (extra cusp), baguan depan tibia menjadi tajam (saber shin), keratitis interstisialis dan tuli saraf, bagiann frontal menonjol ke depan (frontal bossing) dan saddle nose (hidung pelana). Jika infeksi terjadi pada saat trimester terakhir maka bayi akan di lahirkan dengan perdarahan hidung yang di kenal dengan snuffles, hepatosplenomegali, demam dan limfadenopati. Banyak dari bayi ini akan meninggal dalam beberapa minggu setelah di lahirkan.

4. PENANGGULANGAN

Penisilin merupakan terapi yang paling efektif untuk sifilis primer, sifilis sekunder, lanjut dan kongenital. Stadium primer, sekunder dan stadium laten dini dapat di obati dengan suntikan tunggal benzatin penisilin G sebanyak 2,4 juta unit. Pengobatan sifilis tersier membutuhkan penisilin yang lebih banyak jumlahnya, yaitu dosis mingguan 7,2 sampai 9,6 juta unit. Tetrasiklin dan eritromisin digunakan untuk mengobati pasien yang alergi terhadap penisilin. Pengobatan Sifilis harus dilanjutkan dengan serangkaian tes VDRL setiap 3 bulan selama satu tahun untuk meyakinkan bahwa pasien benar-benar sembuh. Pasien yang diobati dengan Penisilin harus di beritahu tentang reaksi Jarish-Herxheimer, yang di tandai dengan kulit yang semakin berat, demam, malaise yang dapat timbul dalam waktu 12 jam setelah pengobatan. Reaksi yang akan mereda setelah 24 jam ini, agakya di sebabkan oleh pelepasan materi antigenik yang cepat setelah spiroketa terbunuh oleh penisilin.
✎ Tindak Lanjut

Semua pasien yang diterapi untuk sifilis perlu ditindak lanjuti dengan cermat. Kontak seksual dalam 3 bulan terakhir harus di evaluasi untuk sifilis dan diterapi secara presumtif, bahkan apabila serologi negatif Titerserologis Ibu harus di ukur setiap bulan dan saat melahirkan untuk memastikan respon serologis terhadap terapi atau untuk mencatat adanya ReInfeksi pada kelompok resiko tinggi.

✎ Terapi Sifilis Kongenital

Setiap bayi yang di curigai atau terbukti mengidap sifilis kongenital harus menjalani pemeriksaan cairan Cerebrospinalis sebelum terapi. Setelah terapi, mereka harus diperiksa setiap bulan sampai uji Serologis Nontreponemal menjadi negatif/serofast. Bayi simtomatik atau mereka yang hasil pemeriksaan cairan spinalnya abdormal. Mendapat terapi awal penisilin G aqueous 100.000-150.000 unit kg yang diberikan dalam sediaan 50.000 unit kg secara Intravena setiap 12 jam selama 7 hari pertama kehidupan. Tindakan ini diikuti oleh terapi intravena serupa setiap 8 jam untuk total 10 hari atau Penisilin G prokain aqueous 50.000 unit kg secara intramuskular setiap hari sampai penyelesaian total 10 hari terapi penisilin.

Cara Mencegah :

♫ Bagi yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan hubungan seksual,
♫ Saling setia bagi pasangan yang sudah menikah,
♫ Hindari hubungan seks yang tidak aman atau beresiko,
♫ Selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan PMS, dan
♫ Selalu menjaga kebersihan alat kelamin.

Kamis, 09 April 2009

PSK

1. Pengertian
Istilah pelacur sering diperhalus dengan wanita tuna susila, pekerja seks komersial, istilah lain yang juga mengacu kepada layanan seks komersial. Dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang dianggap tak berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, di Indonesia pelacur sebagai pelaku pelacuran sering disebut sebagai sundal atau sundel.
Psk adalah salah satu bentuk prilaku yang menyimpang dimasyarakat yaitu prilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Penyimpangan itu sendiir adalah perbuatan yang mengabaikan norma, dan penyimpangan ini terjadi jika seseorang tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat.
2. PandanganTerhadap PSK
Di kalangan masyarakat Indonesia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat.
Ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat, namun toh dibutuhkan (evil necessity). Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan nafsu seksual pihak yang membutuhkannya (biasanya kaum laki-laki); tanpa penyaluran itu, dikhawatirkan para pelanggannya justru akan menyerang dan memperkosa kaum perempuan baik-baik.
Meskipun bekerja sebagai PSK dianggap melanggar norma dan moralitas, namun sebagai individu mereka tidak dapat terlepas dari lingkungan sosialnya. Untuk itu diperlukan adanya proses penyesuaian diri. dalam interaksinya mereka berusaha menutupi pekerjaan sebagai PSK, terutama di lingkungan keluarga dan tempat tinggal, untuk menghindari keterasingan dari lingkungan tersebut.




3. Motif atau Penyebab
Motif yang melatarbelakangi seseorang menjadi seorang PSK, di antaranya sebagai berikut :
a. Kecenderungan untuk menghindarkan diri dari kesulitan hidup dan mendapatkan kesenangan melalui “jalan pendek.”
b. Adanya nafsu seks yang abnormal
c. Tekanan ekonomi, seperti kemiskinan
d. Aspirasi kesenangan dunia/materi yang terlampau tinggi di kalangan wanita
e. Kompensasi terhadap perasaan-perasaan inferior
f. Rasa ingin tahu para remaja wanita terhadap masalah seks sehingga rela terjerumus dalam dunia pelacuran
g. Pemberontakan anak gadis terhadap orang tua mereka yang terlalu menekan/membatasi
h. Suka melakukan relasi seks jauh sebelum perkawinan
i. Bujuk rayu kaum lelaki dengan segala mimpi-mimpi manisnya, dll
4. Akibat dan Dampak
Salah satu akibat dari pelacuran adalah penularan virus HIV/AIDS.

Kini di Indonesia, penderita HIV/AIDS terus meningkat tiap tahunnya, sejak penyakit ini menyerang awal 1987. Sampai akhir 2003 penderita HIV/AIDS mencapai 3.614 orang, dengan 332 korban meninggal dunia.

Adapun penyebab perkembangan penyakit HIV/AIDS yang paling utama lebih disebabkan hubungan seks bebas (pelacuran), meluasnya pekerja seks bebas yang masih beroperasi di tempat pelacuran dengan lokasi berpindah-pindah tentu berakibat meluasnya penularan penyakit kelamin dan sulitnya pengawasan.


Tudingan prostitusi dianggap sebagai 80% faktor utama tentu beralasan karena pelaku seks bebas kini mengidap virus HIV/AIDS yang sangat mematikan dan belum ditemukan obatnya. HIV/AIDS timbul dan berkembang sangat cepat karena dunia pelacuran tetap saja berkembang. Di mana negara-negara yang sedang berkembang paling banyak menghadapi persoalan kasus pelacuran termasuk pelacuran anak dengan berbagai alasan penyebab.


Selain penularan IMS, HIV/AIDS akibat dari terjadinya pelacuran akan memunculkan beberapa kejadian seperti hal berikut :
a. Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit,
b. Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga,
c. Mendemoralisir atau memberikan pengaruh demoralisasi kepada lingkungan,
d. Berkorelasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika,
e. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama,
f. Adanya pengeksploitasian manusia satu oleh manusia yang lainnya,
g. Bisa menyebabkan adanya disfungsi seksual.
5. Ada beberapa peristiwa sosial penyebab timbulnya pelacuran, antara lain :
 Tidak adanya undang-undang yang melarang pelacuran, juga tidak ada larangan terhadap orang yang melakukan relasi seks di luar pernikahan
 Adanya dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnya di luar ikatan perkawinan
 Komersialisasi dari seks oleh beberapa pihak yang sengaja mengambil keuntungan
 Kebudayaan eksploitasi terhadap pihak perempuan
 Pembangunan dengan mengkonsentrasikan pada pihak laki-laki
 Perkembangan kota dan arus urbanisasi
 Bertemunya macam-macam kebudayaan asing dengan kebudayaan setempat.

6. Solusi

Dalam hal ini ada dua jenis besar yang dapat dilakukan yaitu dengan usaha preventif dan refresif/kuratif. Usaha preventif tentunya dimaksudkan untuk kegiatan mencegah terjadinya pelacuran. Usaha tersebut antara lain :
 Penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau pengaturan penyelenggaraan pelacuran
 Intensifikasi pemberian pendidikan keagamaan dan kerohanian untuk memperkuat keimanan terhadap nilai-nilai religius dan norma kesusilaan,
 Menciptakan bermacam-macam kesibukan dan kesempatan rekreasi bagi anak-anak puber dan adolesen untuk menyalurkan kelebihan energinya,
 Memperluas lapangan kerja bagi kaum wanita disesuaikan dengan kodrat dan bakatnya,
 Penyelenggaraan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan dalam kehidupan keluarga,
 Pembentukan badan atau team koordinasi dari semua usaha penanggulangan pelacuran, yang dilakukan oleh beberapa instansi,
 Penyitaan terhadap buku-buku atau majalah-majalah cabul forno, film Biru, dll
 Meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya.

Sedang usaha refresif/kuratif dimaksudkan untuk menekan (menghapuskan, menindas) dan usaha menyembuhkan para wanita dari ke-Tuna susilaannya. Di antara usaha tersebut adalah :

 Melalui lokalisaso yang sering ditafsirkan sebagai legalisasi orang melakukan control yang ketat,

 Melalui aktivitas rehabilitasi dan resosialisasi agar mereka bisa dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila,

 Penyempurnaan tempat-tempat penampungan bagi wanita tuna susila yang terkena razia disertai pembinaan sesuai minat dan bakat masing-masing,

 Pemberian suntikan dan pengobatan interval waktu yang tetap untuk menjamin kesehatan para prostitute dan lingkungannya,

 Menyediakan lapangan kerja baru bagi mereka yang bersedia meninggalkan dunia pelacuran,

 Mengadakan pendekatan kepada pihak keluarga pelacur agar mereka mau menerima kembali wanita-wanita tuna susila tersebut untuk mengawali babak baru kehidupan mereka,

 Mencarikan pasangan hidup yang permanent untuk membawa mereka ke jalan yang benar,

 Mengikutsertakan ex WTS dalam program Trasmigrasi pemerintah di tanah air untuk pemerataan penduduk dan membuka lapangan kerja baru.

7. Persentasi yang Terkena Virus HIV/AIDS di Kab. Subang
Tahun : 2007
Sumber: KPA
Pekerjaan Persentasi
PSK 50 %
Wiraswasta 14.03 %
Pelajar 12.28 %
Ibu Rumah Tangga 8.7 %
Waria 5.26 %
PNS/TNI/POLRI 3.5 %
Narapidana 6.23 %

Jumat, 20 Maret 2009

13 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS)


Pada tahun 1995 Direktorat Gizi Depkes mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari 4 sehat 5 sempurna.
Adapun Isi Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) adalah :
1. Makanlah beraneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi.
5. Gunakan garam beriodioum.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih dan aman yang cukup jumlahnya.
10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label makanan yang dikemas.

Metode Diet Rendah Karbohidrat





Berbagai macam jenis metode diet sudah dipopulerkan sejak lama untuk membantu menurunkan berat badan. Berbagai macam metode diet mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pada tulisan ini kita akan membahas tentang metode diet rendah karbohidrat.
Pengertian
Diet rendah karbohidrat dan tinggi protein adalah metode diet yang mengurangi atau bahkan menghilangkan bahan makanan sumber karbohidrat dalam susunan hidangan makanan. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan energi di peroleh dari asupan protein yang cukup tinggi.
Beberapa contoh metode diet rendah karbohidrat
Beberapa contoh metode diet rendah karbohidrat dan tinggi protein adalah :
• Dr. Atkins Diet
• Carbohydrat Addicts Diet
• The Zone Diet
• Protein Power
• Life Without Bread
• Tiger Diet
Kelebihan
Berat badan kita akan turun jika mengikuti diet yang merujuk pada kalori yang rendah. Jika asupan kalori total baik yang berasal dari karbohidrat, lemak maupun protein rendah maka berat badan akan cepat turun. Ada penelitian yang menunjukkan penurunan berat badan sekitar 4 kg lebih banyak dengan metode diet rendah karbohidrat dibanding metode lainnya, tapi setelah penelitian dilakukan selama 12 bulan, hasilnya tidak ada perbedaan antara diet rendah karbohidrat dengan metode lain.
Dengan metode diet rendah karbohidrat, hormon insulin yang dibutuhkan lebih sedikit selain itu kadar gula darah juga menjadi rendah. Efek kadar gula yang rendah adalah menurunkan produksi insulin dan melepas serotonin oleh otak sehingga kita akan merasa kenyang dan mengurangi nafsu makan.
Kelemahan
Beberapa kelemahan dari diet rendah karbohidrat dan tinggi protein adalah sebagai berikut :
• Rendah kandungan zat gizi yang ditemukan di dalam buah-buahan, sayuran dan produk sereal.
• Otak membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi sebesar 130 gram setiap hari, dengan diet rendah karbohidrat, hanya menyediakan 20-90 gram karbohidrat per hari. Jika otak tidak mendapat pasokan energi, kita akan merasa lemas, pusing dan bahkan bisa pingsan.
• Tinggi protein bisa menyebabkan gangguan keseimbangan Kalsium dan bisa menurunkan fungsi ginjal.
• Makanan tinggi protein adalah sumber kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi.
• Meningkatkan resiko batu ginjal, asam urat, dehidrasi dan konstipasi.
Nah, dengan melihat kelebihan dan kelemahan diet tinggi karbohidrat dan tinggi protein, maka Anda bisa berpikir sejenak sebelum memutuskan metode diet yang digunakan untuk menurunkan berat badan

Selasa, 17 Maret 2009

MINERAL MAKRO

1. PENGERTIAN
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro & mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khasnya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar kontraksi otot. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang MINERAL MAKRO.
2. MACAM-MACAM MINERAL MAKRO
A. Kalsium (Ca)

Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat badan tanpa lemak. Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi. Komposisi belum diketahui secara jelas, namun diperkirakan menyerupai suatu hidroksiapatit Ca10 (PO4)6 (OH)2.

Manfaat Kalsium:
• Untuk pembentukan tulang dan gigi,
• Mengatur pembekuan darah, eksitabilitas saraf otot, kerekatan seluler, memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon.
Kalsium berperan dalam perangsangan saraf dan otot, penggumpalan darah, perantara dalam tanggap hormonal dan beberapa aktivitas enzim.
Sumber Kalsium terdapat pada : Susu, Keju, Ikan, Udang, Tempe, dan Kacang-kacangan.

Akibat kekurangan Kalsium :
• Gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, disebut juga ricketsia atau rachitis;
• Tetani atau kejang otot, misalnya pada kaki
B. Fospor (P)
Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram fosfor per kilogram jaringan tanpa lemak. Dari jumlah ini kira-kira 85% terkandung dalam kerangka tulang. Di dalam plasma terdapat fosfor sekitar 3.5 mg/100 ml plasma. Bila butir darah termasuk maka total fosfor dalam darah antra 30-45 mg/100ml darah. Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi energi ATP yang diperlukan dalam suplai energi untuk kegiatan seluler. Karena peranannya yang sangat penting dalam metabolisme pada jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya terdapat dalam setiap bahan makanan. Fosfor dari makanan diabsorpsi dalam bentuk bebas. Kira-kira 60-70% fosfor dari makanan dapat diserap.
Manfaat fosfor (P) :
• Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi;
• Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh
Akibat kekurangan fosfor (P) ;
• Jarang terjadi;
• Namun jika kekurangan Phospor dapat menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu makan.
Sumber fosfor (P) ;
Terdapat pada Daging, Ayam, Ikan, Telur, Susu, dan Kacang-kacangan


C. Magnesium

Orang dewasa pria membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari dan untuk dewasa wanita membutuhkan magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan menimbulkan gangguan metabolic, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan tangan gemetar.

Manfaat Magnesium;
• Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh
• Membantu pada transmisi syaraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi;
Akibat kekurangan Magnesium;
• Jarang terjadi;
• Terjadi pada komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi
Sumber Magnesium;
Terdapat pada Sayuran Hijau, Daging, Kacang-kacangan, dan Susu.


D. Sulfur (S)

Manfaat Sulfur (S);
Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh.

Akibat kekurangan Sulfur (S);
• Jarang terjadi;
Sumber Sulfur adalah makanan sumber protein.
E. Sodium atau Natrium (Na)
Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram natrium (Na) perkilo gram berat badan bebas lemak, dimana sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg/100 ml. Karena natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan risio natrium terhadap ion lainnya.
Natrium mampu membuat membran sel menjadi permeabel, sementara itu transmisi syaraf dan kontraksi otot melibatkan pertukaran natrium ekstraseluler dan kalium ekstraseluler. Hanya sejumlah kecil natrium berada dalam intraseluler. Dalam tulang, natrium dalam tulang kira-kira sebanyak 30-45% dari total natrium tubuh. Metabolisme natrium terutama diatur oleh aldosteron suatu hormon kortteks adrenal yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal. Bila hormon tersebut tidak ada maka ekskresi natrium demikian jarang sekali dijumpai keadaan defisiensi pada nmanusia, sebab mineral ini terdapat di dalam hampir semua bahan makanan. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit di bandingkan dengan pangan hewani.
Manfaat Sodium atau Natrium (Na)
• Menjaga keseimbangan cairan, asam basa, transmisi syaraf, kontraksi otot, dll;
• Sumber Na adalah garam dapur, MSG kecap, makanan yang diawetkan dengan garam dapur
Akibat kekurangan Sodium;
• Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Dapat terjadi pada kondisi diare, muntah, keringat yang berlebihan;
• Kelebihan : dapat menyebabkan terjadinya edema dan hipertensi
F. Kalium (K)
Manfaat Kalium (K);
• Kalium bersama Na adalah dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit, asam basa, transmisi syaraf, dan relaksasi otot.
Akibat Kekurangan Kalium:
• Jarang terjadi
• Kekurangan terjadi jika diare kronis, muntah pada penggunaan obat pencahar, deuretik
Sumber Kalium (K);
terdapat pada makanan mentah atau segar, terutama sayur-sayuran, buah, dan kacang-kacangan.

CARDIOTOCOGRAPHY (CTG)

CARDIOTOCOGRAPHY adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi maupun tidak. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.
Cara pengukuran CTG hampir sama dengan doppler hanya pada CTG yang ditempelkan 2 alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang satu untuk mendeteksi kontraksi, alat ini ditempelkan selama kurang lebih 10-15 menit
PENGERTIAN UMUM CARDIOTOCOGRAPHY (CTG)
Suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan gerakan janin atau kontraksi rahim.
Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil untuk pemantauan kondisi janin terutama dalam keadaan:
• Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit infeksi kronis, dll)
• Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Retriction)
• Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
• Polihidramnion (air ketuban berlebih)
Pemeriksaan CTG biasanya dilakukan pada kehamilan resiko tinggi, dan indikasinya terdiri dari :
1. IBU
a. Pre-eklampsia-eklampsia: merupakan penyakit kehamilan yang sistematik yang etiologinya yang hingga kini belum diketahui. Pre-eklampsia adalah kerusakan multisistem yang dihubungkan dengan hipertensi dan proteinuria, merupakan komplikasi yang umum terjadi dalam kehamilan. Sedangkan eklampsia, didefinisikan sebagai timbulnya satu atau lebih kejang yang berhubungan dengan sindrom pre-eklampsia; jarang terjadi namun merupakan komplikasi yang serius.
b. Ketuban pecah
c. Diabetes melitus
d. Kehamilan  40 minggu
e. Vitium cordis (gangguan jantung dalam kehamilan)
f. Asthma bronkhiale: suatu penyakit yang ditandai oleh adanya hiper reaktivitas saluran napas terutama trakhea dan bronkhus terhadap suatu rangsangan
g. Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
h. Infeksi TORCH: infeksi yang disebabkan oleh sejumlah virus Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) dalam wanita hamil. Namun, meski menyerang ibu hamil, dampak dari infeksi TORCH itu sendiri lebih banyak mengenai sang jabang bayi.
i. Bekas SC(Sectio caesarea)
j. Induksi atau akselerasi persalinan: Induksi Persalinan adalah suatu upaya stimulasi mulainya proses persalinan.(dari tidak ada tanda-tanda persalinan, distimulasi menjadi ada). Berbeda dengan AKSELERASI PERSALINAN yaitu suatu upaya untuk mempercepat proses persalinan (sudah ada tanda2 persalinan namun kemajuannya lambat sehingga diakselerasi).
k. Persalinan preterm: istilah yang digunakan untuk persalinan yang terjadi terlalu awal ( dalam ukuran waktu/usia hamil ).
l. Hipotensi (tekanan darah rendah): suatu istilah digunakan pada orang yang memiliki tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Ia adalah satu keadaan di mana tekanan darah terlalu rendah sehingga menberikan gejala-gejala yang disebabkan kekurangan pembekalan darah beroksigen dan nutrisi ke organ-organ. Kekurangan oksigen ke otak, jantung, ginjal, akan menyebabkan organ-organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan normal dan seterusnya mengakibatkan kerosakan organ dan kematian.
m. Perdarahan antepartum: perdarahan pada jalan lahir setelah kehamilan 20 minggu.
n. Ibu perokok
o. Ibu berusia lanjut
p. Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
2. JANIN
a. Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
b. Gerakan janin berkurang
c. Suspek lilitan tali pusat
d. Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin .
Aritmia diartikan sebagai denyut jantung yang terlalu lambat, terlalu cepat, tidak teratur, atau terlalu dini.
Aritmia cepat (lebih dari 100 kali per menit) disebut takikardi.
Aritmia lambat (kurang dari 60 kali per menit) disebut bradikardi.
Irama jantung yang tidak teratur disebut fibrilasi.
e. Hidrops fetalis (HF): suatu kelainan pada janin dimana terjadi penimbunan cairan pada minimal dua rongga tubuhnya dan terdapatnya antibody terhadap seldarah merah dalam tubuh ibu. Dikenal dua jenis penyebab hidrops fetalis, yaitu imunologi (IHF) dan non-imunologi (NHF),
f. Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.
g. Mekoneum (tinja pertama yang berwarna hijau kehitaman) dalam cairan
ketuban
h. Riwayat lahir mati
i. Kehamilan ganda
j. Dan lain-lain
SYARAT PEMERIKSAAN CTG:
1. Usia kehamilan 28 minggu.
2. Ada persetujuan tindak medik dari pasien (secara lisan).
3. Punktum maksimum denyut jantung janin (DJJ) diketahui.
4. Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer (pada KTG terkomputerisasi) sesuai buku petunjuk dari pabrik.

OTOT PERUT

Untuk menggerakkan anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot.
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher.
OTOT PERUT
Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Dinding perut dibentuk oleh otot-otot perut dimana disebelah atas dibatasi oleh angulus infrasternalis dan di sebelah bawah dibatasi oleh krista iliaka, sulkus pubikus dan sulkus inguinalis.

Otot-otot dinding perut tersebut terdiri dari otot-otot dinding perut bagian depan, bagian lateral dan bagian belakaNG
1) Otot rectus abdominis
Terletak pada permukaan abdomen menutupi linea alba, bagian depan tertutup vagina dan bagian belakang terletak di atas kartilago kostalis 6-8. origo pada permukaan anterior kartilago kostalis 5-7, prosesus xyphoideus dan ligamen xyphoideum. Serabut menuju tuberkulum pubikum dan simpisis ossis pubis. Insertio pada ramus inferior ossis pubis. Fungsi dari otot ini untuk flexi trunk, mengangkat pelvis.

2) Otot piramidalis
Terletak di bagian tengah di atas simpisis ossis pubis, di depan otot rectus abdominis. Origo pada bagian anterior ramus superior ossis pubis dan simpisis ossis pubis. Insertio terletak pada linea alba. Fungsinya untuk meregangkan linea alba.

3) Otot transversus abdominis
Otot ini berupa tendon menuju linea alba dan bagian inferior vagina musculi recti abdominis. Origo: pada permukaan kartilago kostalis 7-12, melalui fascia thoracolumbalis processus transverses vertebrae lumbales, labium internum (cristae iliacae) dan pertiga lateral lig. Inguinale [arcus inguinalis]. insertio pada fascia lumbo dorsalis, labium internum Krista iliaka, 2/3 lateral ligamen inguinale. Berupa tendon menuju linea alba dan bagian inferior vagina muskuli recti abdominis. Fungsi dari otot ini menekan perut, menegangkan dan menarik dinding perut.

4) Otot obligus eksternus abdominis
Letaknya yaitu pada bagian lateral abdomen tepatnya di sebelah inferior thoraks. Origonya yaitu pada permukaan luas kosta 5-12 dan insertionya pada vagina musculi recti abdominis. Fungsi dari otot ini adalah rotasi thoraks ke sisi yang berlawanan.

5) Otot obligus internus abdominis

Otot ini terletak pada anterior dan lateral abdomen, dan tertutup oleh otot obligus eksternus abdominis. Origo terletak pada permukaan posterior fascia lumbodorsalis, linea intermedia krista iliaka, 2/3 ligamen inguinale insertio pada kartilago kostalis 8-10 untuk serabut ke arah supero medial. Fungsi dari otot ini untuk rotasi thoraks ke sisi yang sama.